어서 오십시오

Bidam adalah tokoh yang paling aku suka di drama Queen Seon Deok. Sepertinya peran Kim Nam Gil sebagai Bi Dam yang mulai muncul pada Episode 21. Karakternya keren banget, ada sisi baik dan sisi jahatnya. Sisi baik didapatnya dari ajaran Munno dan sisi jahat didapatnya dari ibunya, Mishil. Bidam memang suka cengar-cengir dan belagak bodoh, padahal dia sebenernya pinter dan jago sekali dalam ilmu pedang, hasil dari ajaran gurunya Munno.Selain itu, Bi Dam merupakan karakter penting di serial Queen Seon Deok, karena ia memimpin pemberontakan melawan Ratunya untuk menggantikannya naik takhta. Peran ini belum pernah diperankan sebelumnya di drama atau film, jadi peran ini sangat penting untuk Kim Nam Gil. Penulis scenario, Park Sang Yun merasa sangat confidence dengan Kim Nam Gil sebagai Bi Dam. Karakter Bi Dam akan berubah drastis menjadi karakter yang lebih gelap dalam drama QSD ini. Kim Nam Gil dalm drama QSD juga disebut sebagai 'senjata rahasia' drama ini loo.
Siapakah Bidam?
Bi Dam adalah putra Raja Jinjin dan Mi Shil. Setelah gagal menjadi Ratu, Mi Shil mengadakan kudeta, mengganti Jinji dengan Raja Jinpyeong. Mi Shil membuang Bi Dam karena merasa tidak lagi membutuhkannya. Ini yang membuat Bi Dam tumbuh menjadi karakter yang eksentrik dengan sedikit kegilaan. Bi Dam juga adalah murid Munno. Bi Dam juga mewarisi ilmu pedang Munno yang disebut petarung yang memiliki ilmu pedang seperti dewa. Very Skillful. Munno membesarkan Bidam karena ramalan yang mengatakan kalau Bidam akan menikah dengan Deokman dan menjadi raja Silla (yang menurut Munno bisa menyatukan tiga kerajaan).

Bi Dam juga perpaduan antara kekejian Mi Shil dan kebaikan Munno. Bi Dam tidak menjadi milik Deok Man maupun Mi shil, dia kemudian akan menjadi karakter yang bukan seperti manusia, bahkan lebih jahat dari Mi Shil untuk mencapai ambisinya. Hem~ =/

Bidam sangat melindungi apa yang memang menjadi haknya dan akan menjadi sangat kejam bila miliknya berusaha direbut orang lain.Contohnya, Bidam-kan suka banget makan ayam. Dia ga akan segan-segan untuk membunuh siapapun yang mengijak-injak ayamnya atau mencuri ayamnya (hhaha., kayak Upin n Ipin dong suka makan ayam., hhehe ^_^v). Seperti lagi ketika dia masih kecil, buku yang diberikan Munno padanya dicuri orang dan dia tidak segan-segan meracuni dan membunuh semua orang yang berhubungan dengan orang yang mencuri bukunya.(waoow :O) Kejadian inilah yang akhirnya merubah sikap Munno padanya. Munno, yang mulanya berlaku seperti ayah yang penuh kasih sayang, berubah menjadi orang asing baginya dan bersikap sangat keras padanya sehingga Bidam tumbuh dewasa dengan kurang kasih sayang. Bidam memendam perasaan suka pada Deokman, namun Deokman sepertinya hanya menyukai Yushin (pada awalnya). Bidam sering terlihat cemburu karenanya.

Di 12 episode tambahan setelah kematian Misil , sifat Bidam berubah drastis. Dia menjadi orang yang jahat dan berusaha menjatuhkan Yushin. (Pada episode 57), Deokman menyatakan perasaan cintanya pada Bidam, yang akhirnya bisa merubah sifat Bidam lagi menjadi baik. Bidam, yang awalnya juga mengincar tahta, sekarang rela melepaskan segalanya (tahta, kekuasaan, jabatan) untuk Deokman. Dia sangat mencintai Deokman dan (syukurlah) perasaannya berbalas. Deokman juga mencintai Bidam, percaya padanya dan ingin melindunginya.

Tapi, akhirnya Bidam meninggal di tangan yu-shin Karena Bidam ingin bertemu Putri Deok man. Saat Bidam meninggal Putri Deok man jatuh pingsan dan tak sadarkan diri selama 3 hari 3 malam.,(wuiih segitunyaa…). Dan saat Putri Deok man tersadar, Putri Deok man ingin jalan-jalan melihat pemandangan.Saat menikmati pemandangan Putri Deok man meninggal dunia dengan menggunakan cicin yang sama dengan Bidam.

Hem~ kasian banget ya deokman dan bidam :/ .Kehidupan yang kita jalani memang tak semudah kehidupan dalam pikiran dan keinginan kita. Yaa mungkin Bidam dan Deokman bisa bertemu dan hidup bahagia di alam sana..

Oh yaa.. jika break syuting, Kim Nam Gil akan mengeluarkan komik2nya untuk menganalisa karakter mereka dan ia pakai dalam drama. Kim Nam Gil : "Aku tahu bahwa struktur dari suatu cerita itu sangat penting."